Catatannya aku kasih judul; KITA
Kita ini biji yang ditebar random di tanah apa sama Tuhan. Ada yg di tanah subur, tanah gersang, tanah tandus, tanah basah. Setiap biji punya fase hidup dan tumbuh yang sama. Yang sama-sama harus dialami. Namun, dalam kenyataannya, ada yang mati sebelum tumbuh, ada yang mati sebelum berbuah, ada yang tumbuh sempurna hingga berbunga bahkan hingga berbuah.
Pernah kah merenung, kenapa ya kita terlahir disini? di lingkungan ini? dikeluarga ini, di tempat seperti ini? Jawabannya, ya takdir. Kita gak bisa minta “ya Tuhan, nanti lahirkan aku di keluarga seperti blabla ya, lahirkan aku di lingkungan blabla ya”. Ada hal-hal yang hanya dapat kita terima dan jalani. Entah perjalanan itu akan berakhir baik, buruk, sedih, senang, itu sudah ketetapan-Nya. Kita hanya menjalaninya sebaik mungkin dari yang dapat kita lakukan secara maksimal. Perkara akhirnya seperti apa, urusan-Nya. Bahkan masuk surga sekalipun itu atas dasar RahmatNya bukan timbangan kebaikan keburukan. Pahala dan dosa ditimbang sebagai pertanggungjawaban atas segala perbuatan. (cmiiw).
Pernah gak bertanya pada diri sendiri, kenapa kita punya kelebihan ini? Kekurangan itu? Kenapa hidup kita struggle? Kenapa hidup kita mudah? Apa yang ingin Tuhan sampaikan pada kita? Peran kita sebagai apa di dunia ini? Sebagai healer? Leader? Server? Inovator? Warrior? Teacher? Joker? Peacemaker? Atau sebagai apa?
Pada akhirnya segala aktivitas, pencapaian, pekerjaan, profesi, popularitas, harta, tahta, semuanya hanya alat. Alat untuk mencapai life purpose dan goal. Dimana life purpose dan goal pun hanya sebuah alat untuk mencapai hakikat diri asli. Hakikat manusia untuk diuji. Ikhtiar dan ikhlas, berjuang dan melepaskan.
Selamat mengenal diri, menemukan petandaNya, mencari peran diri asli, dan selamat untuk sama-sama berjuang.
Pernah kah merenung, kenapa ya kita terlahir disini? di lingkungan ini? dikeluarga ini, di tempat seperti ini? Jawabannya, ya takdir. Kita gak bisa minta “ya Tuhan, nanti lahirkan aku di keluarga seperti blabla ya, lahirkan aku di lingkungan blabla ya”. Ada hal-hal yang hanya dapat kita terima dan jalani. Entah perjalanan itu akan berakhir baik, buruk, sedih, senang, itu sudah ketetapan-Nya. Kita hanya menjalaninya sebaik mungkin dari yang dapat kita lakukan secara maksimal. Perkara akhirnya seperti apa, urusan-Nya. Bahkan masuk surga sekalipun itu atas dasar RahmatNya bukan timbangan kebaikan keburukan. Pahala dan dosa ditimbang sebagai pertanggungjawaban atas segala perbuatan. (cmiiw).
Pernah gak bertanya pada diri sendiri, kenapa kita punya kelebihan ini? Kekurangan itu? Kenapa hidup kita struggle? Kenapa hidup kita mudah? Apa yang ingin Tuhan sampaikan pada kita? Peran kita sebagai apa di dunia ini? Sebagai healer? Leader? Server? Inovator? Warrior? Teacher? Joker? Peacemaker? Atau sebagai apa?
Pada akhirnya segala aktivitas, pencapaian, pekerjaan, profesi, popularitas, harta, tahta, semuanya hanya alat. Alat untuk mencapai life purpose dan goal. Dimana life purpose dan goal pun hanya sebuah alat untuk mencapai hakikat diri asli. Hakikat manusia untuk diuji. Ikhtiar dan ikhlas, berjuang dan melepaskan.
Selamat mengenal diri, menemukan petandaNya, mencari peran diri asli, dan selamat untuk sama-sama berjuang.
:febriani eka putri's note.
Komentar
Posting Komentar