pelukan untuk diriku

Hari ini, aku melihat diriku dengan lembut.

Dia hebat.
Dia tetap setia, meskipun rumah tangganya babak belur.
Dia bertahan, meskipun tidak ada yang memeluknya saat lelah.
Dia tidak serakah, dan selalu memberi—bahkan saat isi dompetnya nyaris kosong.
Saat hamil besar, dia pernah berjalan di bawah hujan berdua imam yang sangat diharapkannya saat itu, menemani dan mengantar lamaran kerja berharap hidup di masa depan yang cerah. 

Namun. 
Hari ini, aku tidak ingin menyalahkan dia lagi.
Karena yang kulihat sekarang adalah seorang perempuan tangguh, penuh kasih, dan berhati emas.
Perempuan yang tidak pantas disia-siakan.
Perempuan yang pantas dicintai—pertama-tama, oleh dirinya sendiri.

Terima kasih, ya.
Sudah bertahan sejauh ini.
Sudah memilih untuk tidak hancur, meskipun punya alasan untuk menyerah.
Hari ini, kamu aman.
Dan mulai hari ini, aku akan terus memelukmu… dengan lembut.

Komentar

Postingan Populer